PERANG ADALAH SENI
Perang adalah seni
merupakan suatu kajian yang selama ini coba saya kuliti dimana tokoh yang
membangun ilmu peradaban perang tersebut adalah Sun Tzu merupakan seorang
Jenderal dari Tiongkok, ahli strategi militer, dan filsuf yang hidup antara tahun
544–496 SM. Sun Tzu diketahui sebagai penulis The Art of War, sebuah strategi
militer yang secara luas berpengaruh terhadap filosofi Barat dan Timur.
Berkaitan dengan perang jenis baru yang di bangun dari
paradigma Sun Tzu “ Menjadi Sangat Halus, Bahkan Sampai Tidak Terbentuk.
Menjadi Sangat Misterius, Bahkan Sampai Tidak Memiliki Suara. Dengan Demikian
Anda Dapat Mengatur Nasib Lawan.” Yang baiknya pondasi berpikir tersebut kita
pertimbangkan dan kita pertanyakan dengan adanya Mental Slavery atau perbudakan
mental yang membuat suatu ilusi seolah olah kita telah merdeka sehingga membuat
kita percaya juga membela suatu kelompok yang telah menindasmu dan menganggap
musuh orang yang ingin menyadarkanmu untuk merebut kemerdekaan.
Hal tersebut sangat relevan dengan devide et impera atau politik adu domba. Ada suatu kelompok non state actors memandang perang
generasi baru ini berkaitan dengan
kemajuan teknologi dan informasi. Dalam kajian Akademi Pertahanan Negara Latvia
menyebutkan bahawa perang generasi terbaru ini adalah perang psikologis atau
perang informasi yang di dasarkan pada gagasan bahwa ruang pertempuran utama
adalah kendali pikiran penekanannya ada di moral untuk memcah belah musuh atau
penduduk sipil di suatu tempat.
Jenderal Berzin mengatakan kalau perang ini diperioritaskan dalam
mempengaruhi untuk menghancurkan, merusak mental dan ketakutan lebih di
utamakan daripada pemusnahan masal serta pembangunan paradigma budaya baru
untuk menghilangkan budaya atau jatidiri bangsa atau negara yang dijajah. Perlu
kita waspadai dan pikirkan secara cermat karena peperangan yang ada sekarang
bukan lagi mengenai perang senjata pembunuh. Namun telah bergeser menggunakan
tools lain dengan suatu tipu daya dengan memanfaatkan ruang dan waktu, yang
membuat perang terlihat damai dan baik-baik saja. Dengan membangunkan kesadaran
dan mengeratkan persatuan kesatuan kita yakin kalau generasi kita ke depan akan
menjadi generasi yang gemilang dalam memajukan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar