Senin, 18 Oktober 2021

The Psychology of Money
Morgan Housel
Katanya uang bukan segalanya. Ada orang yang punya banyak uang dan harta, tapi hidupnya tak bahagia. Namun, tanpa uang, hidup pun bisa makin rumit dan membuat kita mudah mencemaskan banyak hal. Uang tetaplah kita butuhkan.
Kehidupan dan keseharian kita tak akan pernah terpisahkan dari perkara uang. Uang bisa menghadirkan kesejahteraan, tapi di sisi lain bisa juga menghadirkan kesengsaraan. Tergantung dari cara bagaimana kita menyikapinya dan mengelola uang yang kita punya.
Dalam Bab Kemerdekaan di buku Psychology of Money, orang ingin menjadi lebih kaya agar lebih bahagia. "Kebahagiaan adalah subjek rumit karena semua orang berbeda. Namun, jika ada kesamaan umum di kebahagiaan itu adalah bahwa orang ingin memegang kendali atas hidupnya."
Kesuksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang bagaimana Anda berperilaku. Dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang yang sangat pintar sekalipun.
Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal.
Uang―investasi, keuangan pribadi, dan keputusan bisnis―biasanya diajarkan sebagai bidang berbasis matematika, dengan data dan rumus memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Namun di dunia nyata, orang tidak membuat keputusan finansial di spreadsheet.
Mereka membuatnya di meja makan, atau di ruang rapat, di mana sejarah pribadi, pandangan unik Anda tentang dunia, ego, kebanggaan, pemasaran, dan berbagai insentif bercampur lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Stoa Dalam Bingkai Hubungan Asmara S toikisme adalah suatu pandangan filsafat Yunani kuno yang berkembang pada zaman Helenistik. Stoikisme h...