Senin, 30 Mei 2022

Stoa Dalam Bingkai Hubungan Asmara

Stoikisme adalah suatu pandangan filsafat Yunani kuno yang berkembang pada zaman Helenistik. Stoikisme hadir dalam pengajaran filsafat sebagai suatu refrensi tingkah laku kehidupan untuk mencapai suatu ketentraman atau ataraxia. Dalam mencapai suatu ketentraman hidup stoikisme mengajarkan bahwa ada Dikotomi yang bisa kita kendalikan dan juga ada hal yang tidak bisa kendalikan. Dengan adanya stoikisme manusia di harapkan dapat ataupun bisa menerima apa yang kira kira ia hadapi di kemudian hari. Seperti rasa bahagia bahkan rasa sedih yang bisa manusia terima dalam hidup. Stoikisme mengajarkan kita untuk tidak terlekat kepada representasi maupun emosi berlebih yang jelas dapat membuat kita menjadi kecewa. Dengan penjelasan tersebut lantas bagaimanakah memandang kehadiran stoikisme dalam suatu relasi percintaan antar dua insan manusia ? Bukankah cinta itu sifatnya absurd  dimana cinta merupakan keterikatan emosi yang bukan merupakan wujud representasi logis? Disini, penulis mencoba memberikan sedikit pandangannya mengenai cinta dan juga stoikisme.

 

Nyatanya Stoikisme sering disalah artikan sebagai suatu ajaran yang bersifat dingin dan sama sekali tidak mempunyai emosi. Namun, Stoikisme nyatanya mengakui bentuk-bentuk emosi positif. Salah satunya adalah cinta. Untuk memahami kaidah cinta dalam Stoikisme, kita harus memahami suatu permasalahan mendasar tentang cinta. Seorang stoa diharapkan memandang dua arah mengenai apa yang pada dasarnya memang berharga atau nyata dan apa yang pantas dilakukan serta harus ada pada lingkup hubungan yang sehat secara psikologis, namun perlu konsistensi beserta representasi kita mengenai apa itu yang hal yang benar. Seorang stoa dalam suatu relasi sosial dengan orang lain merupakan suatu hal penting yang berguna secara fundamental untuk kesehatan psikologis manusia.

 

Banyak problem cinta yang dapat diidentifikasi, seperti ketidakcocokan, ketidaksepahaman, impotensi, ketidaksetiaan, ketidaktulusan, pengkhianatan, termasuk juga ketidaksetaraan. Ketidaksetaraan yang dimaksud adalah adanya dominasi (penguasaan) maupun dependensi (ketergantungan). Cinta yang tidak setara selalu berpotensi dipraktikkan baik oleh laki-laki maupun perempuan. Tidak selalu seorang laki-laki identik dengan dominasi serta seorang perempuan yang identik dengan dependensi. Sebagai sesama manusia, keduanya punya potensi untuk mempraktikkan hal tersebut. Cinta yang tidak setara tidak hanya problematis dalam dirinya sendiri, tetapi apabila dibiarkan atau berlarut tentu dapat menimbulkan suatu problem seperti pengekangan/pembatasan maupun kekerasan.

 

Akhir akhir ini atau bahkan pernah kita pikirkan bahwa cinta mencipatakan suatu angan akan kebahagiaan. Tapi tidak bagi sebagian orang, nyatanya banyak cinta yang justru malah membuat manusia tersakiti atau bahkan membuat manusia kehilangan dirinya. Kengerian ini muncul karena suatu ekspektasi yang berlebih akan cinta yang tak dapat tersalurkan atau tersampaikan. Ataupun jalan cinta yang tak sesuai dengan harapan. Dimana, suatu cinta yang tak tersampaikan atau terabaikan akan menimbulkan gejala psikologis. Jatuh cinta memang indah dan cenderung membuat manusia tidak berpikir rasional bahkan lupa akan berpikir skeptis dengan sisi lain dari resikonya. Apabila dilihat dari ilmu sains, jatuh cinta akan memunculkan reaksi kimia. Pada reaksi ini otak memiliki peran penting yang menyangkut perasaan dan pandangan terhadap orang lain. Ketika sedang kasmaran hormon dopamin akan muncul ke dalam otak yang membantu meningkatkan testosteron yang di produksi dalam tubuh. Ketika wanita jatuh cinta tubuh mereka memproduksi norepinephirine dan phenylethylamine yang membantu munculnya perasaan senang berlebih. Itu mengapa kita cenderung peduli terhadap orang yang kita sukai dan mengabaikan hal lain ketika jatuh cinta. Gabungan dari zat tersebut membuat orang yang sedang kasmaran selalu mengidamkan cinta dan rasa rindu berlebih walaupun baru saja bertemu dengan orang yang disukainya. Itulah mengapa cinta bagaikan candu bagi masyarakat. Dengan adanya pemikiran Stoa ini kita diharapkan mampu untuk mengurangi ekspektasi akan cinta yang berlebih. Cinta bukan hanya kebahagiaan semata atau tujuan dari suatu hubungan. Namun, cinta yang sebenarnya adalah bagaimana kedua insan manusia memupuk dan belajar akan rasa cinta kasih. Diri kita mempunyai dikotomi kendali untuk mencintai atau memberikan rasa cinta kasih kepada orang terkasih. Namun dikotomi yang tidak bisa kita kendalikan adalah dicintai oleh orang yang kita cintai. Mencintai itu investasi dan dicintai itu reward begitulah kata kapitalisnya.

 

Untuk menempuh suatu jalan “cinta”, menurut Fromm ada beberapa elemen dasar yang perlu diupayakan, yaitu care (perhatian), responsibility (tanggung jawab), respect (hormat), dan knowledge (pengetahuan). Untuk dapat mewujudkan cinta yang setara, penting untuk mengupayakan salah satu elemen, yaitu respect. Respect di sini bukan berarti segan atau takut, melainkan suatu kemampuan untuk memandang “dia yang dicintai” sebagaimana dirinya. Artinya kita perlu menghargai dan menghormati kekhasannya sebagai seorang individu, entah berkaitan dengan karakter, watak, minat, bakat, maupun hobi. Kita perlu menyadari bahwa ketika kita mencintai seorang manusia, dan karakter manusia tidaklah statis seperti benda mati, melainkan dinamis atau dapat berubah. Menyamakan suatu karakter, watak, minat, bakat, maupun hobi secara total, merupakan hal yang nyaris tidak mungkin. Secara paradoksal, Fromm menyebut bahwa “aku dan kamu bersatu, tetapi tetap dua”, pada dasarnya berisi dua individu dengan dua karakter yang berbeda. Di dalam perbedaan kita saling mengisi satu sama lain dalam membangun relasi cinta yang setara bukan relasi yang eksklusif dan cenderung dominatif ataupun hegemonik. Sebagian besar orang enggan untuk belajar “Mencintai” dan lebih memilih untuk “Dicintai”. Dalam hal tersebut muncul sisi keegoisan dimana manusia hanya ingin dicintai saja tanpa mencintai. Relasi cinta menjadi relasi yang pasif, karena orang lebih memilih menunggu untuk dicintai daripada belajar caranya untuk mencintai, ataupun keputusan untuk mencintai menunggu respon yang sama yaitu dicintai. Adapun sabda mbah kumis seorang Filsuf Jerman bernama Friedrich Nietzsche "Permintaan agar dicintai adalah suatu jenis arogansi yang paling besar" ujarnya. Menurut mbah kumis aka Friedrich Nietzsche jatuh cinta membuat diri kita seperti orang lain yang menjauhkan diri kita dari sisi orisinalitas yang ada pada diri kita.

 

Sabtu, 12 Maret 2022

 

CRAZY RICH GOING CRAZY



    Bagi manusia modern kekayaan materi dengan uang yang berlimpah merupakan suatu supremasi, tujuan hidup ataupun orientasi hidup bagi sebagian manusia. Coba kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri. Apakah sejak kita kecil kita ini dilatih untuk memuja bahkan menyembah kesuksesan, pengakuan, kekuasaan, dan kemewahan. Hal tersebut menjadikan jumlah uang atau kekayaan dijadikan suatu alat ukur dalam menstandarisasi status sosial. Bagi sebagian orang menjadi kaya adalah suatu hal yang wajib atau mutlak. Disisi lain kekayaan akan menciptakan suatu gegap gempita dari manusia yang ada di sekitar kita. Fanatisme akan kekayaan menjadikan sebagian manusia menjadi hilang akal. Hilangnya akal beserta moralitas menjadi suatu fenomena yang timbul dalam kehidupan modern ini.
    Dimana, manusia menjadi serakah, egois, bahkan hak hidup orang lain mereka hisap demi memuaskan hasrat menjadi kaya raya. Apabila mereka telah memperoleh kekayaan mereka akan mendapatkan legitimasi dari lingkungan sekitar karena sudah terlihat terdongkrak status sosialnya. Masyarakat modern mengalami suatu penyakit. Penyakit tersebut adalah penyakit moral yang dimana pamer kemewahan sebagai suatu motivasi, crazy rich sebagai suatu figur panutan serta gaya hidup boros menjadi suatu tontonan kehidupan yang membuat banyak manusia berdecak kagum dibuatnya. Seolah pamer itu gaya hidup yang keren, bergaul dengan publik figur menjadi suatu hal yang dibanggakan. Banyak cerita seseorang yang dulunya tak punya apa apa, karena rajin bekerja keras, lalu jadi orang kaya yang di puja bak super hero. Bahkan, sejauh ini kita selalu dicekoki agar kita terglorifikasi akan kemapanan, kesuksesan, pengakuan, kekuasaan serta kemewahan.
    Coba kita merenung dan berfikir bagaimana kita mengubah pattern ataupun cara pandang kita akan kesuksesan. Dimana, sukses instan adalah suatu cara untuk mendapatkan harta kekayaan secara cepat tanpa kita mendapatkan maknanya. Sebenarnya inti dari suatu kesuksesan adalah proses perjalanan dengan meresapi makna akan perjalanan tersebut. Kesuksesan dibangun perlahan layaknya suatu komitmen dalam tali pernikahan dua insan manusia, bukan seperti cinta satu malam di tempat pelacuran. Bagaimanapun cara memperolehnya pamer kekayaan adalah hal yang utama. Apabila dibandingkan dengan kejujuran, rendah hati, sikap kedermawanan yang tak di umbar (tanagan kanan memberi, tangan kiri merekam), serta kesederhanaan apalagi pemikiran. 



Senin, 18 Oktober 2021


 PERANG ADALAH SENI

            Perang adalah seni merupakan suatu kajian yang selama ini coba saya kuliti dimana tokoh yang membangun ilmu peradaban perang tersebut adalah Sun Tzu merupakan seorang Jenderal dari Tiongkok, ahli strategi militer, dan filsuf yang hidup antara tahun 544–496 SM. Sun Tzu diketahui sebagai penulis The Art of War, sebuah strategi militer yang secara luas berpengaruh terhadap filosofi Barat dan Timur.

            Berkaitan dengan perang jenis baru yang di bangun dari paradigma Sun Tzu “ Menjadi Sangat Halus, Bahkan Sampai Tidak Terbentuk. Menjadi Sangat Misterius, Bahkan Sampai Tidak Memiliki Suara. Dengan Demikian Anda Dapat Mengatur Nasib Lawan.” Yang baiknya pondasi berpikir tersebut kita pertimbangkan dan kita pertanyakan dengan adanya Mental Slavery atau perbudakan mental yang membuat suatu ilusi seolah olah kita telah merdeka sehingga membuat kita percaya juga membela suatu kelompok yang telah menindasmu dan menganggap musuh orang yang ingin menyadarkanmu untuk merebut kemerdekaan.

            Hal tersebut sangat relevan dengan devide et impera atau politik adu domba. Ada suatu kelompok non state actors memandang perang generasi baru ini  berkaitan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Dalam kajian Akademi Pertahanan Negara Latvia menyebutkan bahawa perang generasi terbaru ini adalah perang psikologis atau perang informasi yang di dasarkan pada gagasan bahwa ruang pertempuran utama adalah kendali pikiran penekanannya ada di moral untuk memcah belah musuh atau penduduk sipil di suatu tempat.

            Jenderal Berzin mengatakan  kalau perang ini diperioritaskan dalam mempengaruhi untuk menghancurkan, merusak mental dan ketakutan lebih di utamakan daripada pemusnahan masal serta pembangunan paradigma budaya baru untuk menghilangkan budaya atau jatidiri bangsa atau negara yang dijajah. Perlu kita waspadai dan pikirkan secara cermat karena peperangan yang ada sekarang bukan lagi mengenai perang senjata pembunuh. Namun telah bergeser menggunakan tools lain dengan suatu tipu daya dengan memanfaatkan ruang dan waktu, yang membuat perang terlihat damai dan baik-baik saja. Dengan membangunkan kesadaran dan mengeratkan persatuan kesatuan kita yakin kalau generasi kita ke depan akan menjadi generasi yang gemilang dalam memajukan bangsa.


MENAKAR PLUS MINUS REVOLUSI INDUSTRI 4.0


Revolusi industri 4.0 merupakan integrasi antara dunia internet atau online dengan dunia usaha atau produksi di sebuah industri. Artinya, semua proses produksi ditopang dengan internet. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.

Lebih detilnya kita harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah, beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi membicarakan macam-macam upaya manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi industri menurunkan, malah terkadang menghilangkan beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas, jadi bisa digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang lain.

 Bidang Ekonomi

Perusahaan kecil gulung tikar

Dengan penggunaan mesin-mesin maka biaya produksi menjadi relatif kecil sehingga harga barang-barang pun relatif lebih murah. Hal ini membawa akibat perusahaan tradisional terancam dan gulung tikar karena tidak mampu bersaing.

Perdagangan makin berkembang

Berkat peralatan komunikasi yang modern, cepat dan murah, produksi lokal berubah menjadi produksi internasional. Pelayaran dan perdagangan internasional makin berkembang pesat.

Transportasi semakin lancar

Adanya penemuan di berbagai sarana dan prasarana transportasi yang makin sempurna dan lancar. Dengan demikian, dinamika kehidupan masyarakat makin meningkat.

Barang melimpah dan harga murah

Revolusi Industri telah menimbulkan peningkatan usaha industri dan pabrik secara besar-besaran melalui proses mekanisasi. Dengan demikian, dalam waktu singkat dapat menghasilkan barang-barang yang melimpah. Produksi barang menjadi berlipat ganda sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih luas. Akibat pembuatan barang menjadi cepat, mudah, serta dalam jumlah yang banyak sehingga harga menjadi lebih murah.

 Bidang Sosial

Berkembangnya urbanisasi

Berkembangnya industrialisasi telah memunculkan kota-kota dan pusat-pusat keramaian yang baru. Karena kota dengan kegiatan industrinya menjanjikan kehidupan yang lebih layak maka banyak petani desa pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Hal ini mengakibatkan terabaikannya usaha kegiatan pertanian.

Upah buruh rendah

Akibat makin meningkatnya arus urbanisasi ke kota-kota industri maka jumlah tenaga kerja makin melimpah. Sementara itu, pabrik-pabrik banyak yang menggunakan tenaga mesin. Dengan demikian, upah tenaga kerja menjadi murah. Selain itu, jaminan sosial pun berkurang sehingga kehidupan mereka menjadi susah. Bahkan para pengusaha banyak memilih tenaga buruh wanita dan anak-anak yang upahnya lebih murah.

Munculnya golongan pengusaha dan golongan buruh

Di dalam kegiatan industrialisasi dikenal adanya kelompok pekerja (buruh) dan kelompok pengusaha (majikan) yang memiliki industri atau pabrik. Dengan demikian, dalam masyarakat timbul golongan baru, yakni golongan pengusaha (kaum kapitalis) yang hidup penuh kemewahan dan golongan buruh yang hidup dalam kemiskinan.

Adanya kesenjangan antara majikan dan buruh

Dengan munculnya golongan pengusaha yang hidup mewah di satu pihak, sementara terdapat golongan buruh yang hidup menderita di pihak lain, maka hal itu menimbulkan kesenjangan antara pengusaha dan buruh. Kondisi seperti itu sering menimbulkan ketegangan-ketegangan yang diikuti dengan pemogokan kerja untuk menuntut perbaikan nasib. Hal ini menimbulkan kebencian terhadap sistem ekonomi kapitalis, sehingga kaum buruh condong kepada paham sosialis.

Munculnya revolusi sosial

Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh.

Bidang Politik

Munculnya gerakan sosialis

Kaum buruh yang diperlakukan tidak adil oleh kaum pengusaha mulai bergerak menyusun kekuatan untuk memperbaiki nasib mereka. Mereka kemudian membentuk organisasi yang lazim disebut gerakan sosialis. Gerakan sosialis dimotivasi oleh pemikiran Thomas Marus yang menulis buku Otopia.

Munculnya partai politik

Dalam upaya memperjuangkan nasibnya maka kaum buruh terus menggalang persatuan. Apalagi dengan makin kuatnya kedudukan kaum buruh di parlemen mendorong dibentuknya suatu wadah perjuangan politik, yakni Partai Buruh. Partai ini berhaluan sosialis. Di pihak pengusaha mengabungkan diri ke dalam Partai Liberal.

Munculnya imperialisme modern

Kaum pengusaha/kapitalis umumnya mempunyai pengaruh yang kuat dalam pemerintahan untuk melakukan imperialisme demi kelangsungan industrialisasinya. Dengan demikian, lahirlah imperialisme modern, yaitu perluasan daerah-daerah sebagai tempat pemasaran hasil industri, mencari bahan mentah, penanaman modal yang surplus, dan tempat mendapatkan tenaga buruh yang murah. Revolusi industri menghasilkan cara-cara menggunakan metode-metode produksi dan pola-pola baru dalam kehiduoan ekonomi dan memberikan beberapa perubahan dalam industri barang dan dalam perdagangan.

Hal ini memberikan dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Berbagai perusahaan yang dihasilkan oleh proses industrialisasi berpengaruh bagi perkembangan transportasi, komunikasi dan perdagangan. Meskipun kekayaan yang besar telah dihasilkan namun distribusi kekayaan tidak dapat dicapai secara merata dan terjadi kesenjangan sosial. Masyarakat yang hidup di kawasan industri menghadapi berbagai problem seperti polusi, kemacetan, kebisingan, dan perkampungan kumuh. Dengan revolusi industri maka zaman mesin telah dimulai. Irama mesin telah mengubah corak kehidupan dunia kita sampai saat ini.


TANTANGAN KETAHANAN EKONOMI NASIONAL


Perkembangan global yang semakin meniadakan batas antarnegara telah menciptakan tantangan baru. Untuk itu, suatu negara harus menjadikan pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu pilar pertahanan nasional untuk bertahan dalam persaingan global. Ketahanan Nasional Merupakan kondisi dinamika Negara yang meliputi seluruh aspek dalam kehidupan Nasional yang berintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan.

Ketahanan Nasional memiliki banyak kemampuan dalam mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala masalah dan ancaman- ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar dan secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Dengan demikian, pembangunan ekonomi diarahkan kepada mantapnya ketahanan ekonomi melalui terciptanya iklim usaha yang sehat serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup serta meningkatkan daya saing dalam lingkup persaingan global.

Salah satu bentuk ketahanan nasional adalah ketahanan dalam bidang ekonomi. Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi dapat dilihat dari kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang dimana dalam bangsa tersebut dapat memelihara kemandirian Ekonomi Nasional.

Untuk mencapai tingkat ketahanan ekonomi sesuai yang diinginkan maka banyak memerlukan pembinaan, diantaranya yaitu :

  • Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem free fight liberalism, etatisme, dan monopolistis.
  • Pembangunan ekonomi memotivasi serta mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
  • Sistem ekonomi Indonesia diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan yang adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
  • Pemerataan pembangunan dan pemanfaatan hasil- hasilnya senantiasa memperhatikan keseimbangan antar sector dan antar wilayah.
  • Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keterpaduan antar sektor pertanian, industri dan jasa.

Sistem perekonomian yang dianut oleh bangsa Indonesia mengacu kepada pasal 33 UUD 1945. Didalamnya menjelaskan bahwa sistem perekonomian adalah usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dengan demikian, perekonomian tidak hanya dijalankan oleh pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan badan-badan usaha negara, namun masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan perekonomian dalam bentuk usaha-usaha swasta yang sangat luas bidang usahanya. Koperasi adalah salah satu bentuk usaha yang mungkin untuk dikembangkan yaitu suatu bentuk usaha yang dilaksanakan atas dasar kekeluargaan. Di dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal adanya usaha monopoli dan monopsoni baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dengan menggunakan terminologi nasional dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan. Merujuk pasal 33 UUD 1945 maka kemakmuran yang dituju adalah kemakmuran rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk mereka yang ada di pulau terpencil dan puncak-puncak gunung melalui pemanfaatan sumber kekayaan alam yang ada.

Di era revolusi industry 4.0 yang di dorong oleh perkembangan teknologi Biological, Phisical dan Digital yang diperkuat oleh technology Genome, Synthetic Biology, Autonomous Vehicles,3D Printing, Advanced Robotics, New Materials, big data, IoT,Blockchain,and Platform berdampak pada perubahan geopolitik dan geostrategis serta berimplikasi pada kompleksitas permasalahan dan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.   Sampai saat ini penetrasi penggunaan internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa dari total populasi 264,16 juta orang (64,8%).  Hal ini yang melahirkan peradaban 5.0 atau society 5.0.  Pada tataran nasional ditandai oleh permasalahan dan tantangan yang multi dimensional, di bidang ideologi, politik,sosial, ekonomi, dan kelembagaan, serta pertahanan dan keamanan, yang di awal abad 21 ini ditandai antara lain oleh lemahnya struktur dan daya saing perekonomian, penegakan hukum, pelaksanaan otonomi dan desentralisasi, besarnya hutang luar negeri, tingkat kemiskinan dan pengangguran, tuntutan demokratisasi, dan ancaman disintegrasi. Pada tataran Global (regional dan internasional) terdapat perkiraan bahwa perkembangan lingkungan global ditandai situasi, kondisi, tantangan dan tuntutan, yang makin kompleks, selalu berubah, penuh ketidakpastian, dan bahkan sering tidak ramah. Perkembangan lingkungan strategis tersebut menuntut kompetensi kepemimpinan strategis yang solid, mampu mengantisipasi perkembangan ke depan, membangun visi, misi, dan strategi serta mengembangkan langkah-langkah kebijakan, sistem kelembagaan dan manajemen pemerintahan yang relevan dengan kompleksitas perkembangan permasalahan, dan tantangan yang dihadapi, baik pada tataran nasional maupun global di era revolusi industri 4.0.

Perkembangan permasalahan dan Tantangan di era Society 5.0 yang telah mampu mengintegrasikan peradaban manusia dengan technologi IOT, AI, Digital, Big data, Autonomous Vehicles,3D Printing, Advanced Robotics, and New Materials menjadi sebuah mesin kehidupan dunia nyata dan menjadi perubahan seisme global sehingga suatu organisasi dan kepemimpinannya mampu menghadapi dunia dalam pusaran perubahan. 

            Era globalisasi menuntut negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan dan perubahan sistem ekonomi yang mengglobal. Oleh karena itu, negara harus mampu mengintegrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global secara adaptif dan dinamis sehingga diperoleh hasil optimal bagi kepentingan nasional dan tujuan nasional.

The Psychology of Money
Morgan Housel
Katanya uang bukan segalanya. Ada orang yang punya banyak uang dan harta, tapi hidupnya tak bahagia. Namun, tanpa uang, hidup pun bisa makin rumit dan membuat kita mudah mencemaskan banyak hal. Uang tetaplah kita butuhkan.
Kehidupan dan keseharian kita tak akan pernah terpisahkan dari perkara uang. Uang bisa menghadirkan kesejahteraan, tapi di sisi lain bisa juga menghadirkan kesengsaraan. Tergantung dari cara bagaimana kita menyikapinya dan mengelola uang yang kita punya.
Dalam Bab Kemerdekaan di buku Psychology of Money, orang ingin menjadi lebih kaya agar lebih bahagia. "Kebahagiaan adalah subjek rumit karena semua orang berbeda. Namun, jika ada kesamaan umum di kebahagiaan itu adalah bahwa orang ingin memegang kendali atas hidupnya."
Kesuksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang bagaimana Anda berperilaku. Dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang yang sangat pintar sekalipun.
Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal.
Uang―investasi, keuangan pribadi, dan keputusan bisnis―biasanya diajarkan sebagai bidang berbasis matematika, dengan data dan rumus memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Namun di dunia nyata, orang tidak membuat keputusan finansial di spreadsheet.
Mereka membuatnya di meja makan, atau di ruang rapat, di mana sejarah pribadi, pandangan unik Anda tentang dunia, ego, kebanggaan, pemasaran, dan berbagai insentif bercampur lainnya.


Stoa Dalam Bingkai Hubungan Asmara S toikisme adalah suatu pandangan filsafat Yunani kuno yang berkembang pada zaman Helenistik. Stoikisme h...